Selasa, 08 Februari 2011

Jatuh Cinta


Cinta tak dapat diciptakan dan tak dapat dimusnahkan
Cinta itu ada yang mengartikan sebagai kekuatan yang mampu menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu.
Orang jatuh cinta bisa diibaratkan tenaga yang mampu memecah gunung, mampu menyelami lautan terdalam, dan mapu terbang mengelilingi langit lapis tujuh.
Jika seseorang itu sayang pada seseorang, tak ingin dekat terus, tak ingin berpisah, takut kehilangan, ingin bersama terus, nah ituklah yang dinamakan cinta..

Tanda-tanda orang lagi jatuh cinta
=> Selalu ingat dan menyebut-nyebut yang dicintai
=> Rela berkorban untuk sang kekasih
=> Selalu dirasuki rasa rindu
=> Selalu ingin membuatnya senang

Manfaat cinta
  • Kata Dr. Dean Ornish, penulis buku Love and Survival, bahwa orang yang sedang dilanda cinta itu akan merasa lebih sehat dan bahagia. Dan bisa jadi kebal tubuhnya dari penyakit. Kalaupun si pecinta sakit, ia akan mudah sembuh dari sakit.
  • Kata dr. David Quck, seorang ahli jantung Malaysia, cinta yang ada dalam dada juga bisa mengatasi stress.
  • Fobia John Gotmann Ph.D, seorang psikolog, dalam bukunya The Sevent Principle of Making Marriage Work mengatakan hal sama seperti dr. Quck. Menurutnya cinta dapat mengurangi depresi, gangguan kecemasan, gangguan jiwa, dan stress pasca trauma.
Dalam Islam, ada 2 macam cinta. Cinta yang pertama adalah mahabbah masyru;ah (cinta yang syar’i), yang kedua adalah mahabbah ghairu masyru’ah (cinta yang tidak syar’i)
Cinta yang tidak syar’i itu...
=> Cinta pada Thoghut
=> Cinta berdasar hawa nafsu
=> Cinta pada musuh-musuh Allah
=> Cinta slain kepada Allah

Karena cinta pada Allah itu tak mungkin menjadikan manusia patah hati
Jika cinta pada sesuatu yang terlalu berlebihan, lalu sesuatu itu diambil, maka kita bisa patah hati.
Cinta sewajarnya! Agar jika kita kehilangan cinta ini, kita tak patah hati.

Imam Hasan Al Basri pernah berpesan, “Bersihkanlah (hatimu) dalam bersaudara, bersahabat, dan bencilah mereka dengan sederhana pula. Sungguh, banyak orang berlebih-lebihan dalam cintanya, sehingga mereka binasa, dan banyak orang yang berlebihan dalam membenci seseorang, sehingga mereka binasa.

Ali bin Abi Thalib berpesan tentang cinta yang wajar. Beliau berwasiat, “Cintai kekasihmu dengan sederhana (wajar), barangkali nanti ia akan kamu benci. Bencilah kekasihmu dengan sederhana (wajar), barangkali dia akan menjadi kekasihmu di hari yang lain nanti.

2 komentar:

HISTORY mengatakan...

jadi dokter cinta sekarang,, ahahaha

mysteroius person mengatakan...

hehe,, abisnya jadi dokter beneran blum kesampaian,jadinya ya jadi dokter cinta dulu..^_^